Jumat, 03 Januari 2014

Persiapan Sebelum Mengikuti Seleksi Penyiar



Sambil nungguin beduk magrib, gue sempetin buat berbagi tips and trick buat Kamu yang pengin banget menjadi seorang penyiar a.k.a announcer. Berikut ini gue kasih tips tentang apa yang harus lo siapin sebelum mengikuti tes sleksi penyiar. Simple aja gak repot-repot.
Sebelum menuju TKP, gue mau ngasih tips dasar, yaitu pastikan kalian memiliki “radio”. Ya, kalo lu gak punya radio, mau ngapain lu jadi penyiar. Yah, lu bayangin aja seorang yang pengin jadi koki, setidaknya doi harus punya dapur kecil atau dapur khusus apa lah. Kalo orang itu gak punya dapur, terus dan gak pernah bersentuhan dengan segala hal berbau dapur dan berkeinginan menjadi koki, apa kata dunia pemirsa…… Lo tahu kan maksud gue, tanpa harus gue jelasin. Oke, pikiran kalian lebih dewasa…
Next, menuju tkp cin….
Baik sahabat pendengar kesasar, ada beberapa hal yang harus lo siapin sebelum lo mengikuti tes sleksi penyiar, diantaranya..
Pelajari Stasiun Radio Itu
Disini lah, titik pentingnya kenapa kalian harus punya radio. Disini kalian akan berobservasi mengenai stasiun radio tersebut. Otomatis, kalian harus memperhatikan model penyiaran di radio tujuan elo. Coba lo amat-amati gimana gaya penyiarannya… yang perlu diamati:
1.    Call Listeners-nya
Call listeners, atau sebutan untuk pendengar sebah stasiun radio. Ini penting, karena ini menjadi salah satu cirri khas dari radio. Untuk nama panggilan pendengar macem-macem, diantaranya: Sahabat pendengar, Kawula muda, Sohib, Poplovers (kalo nama radionya pop fm, misalnya), anak gaul, dan masih banyak lagi. Kalian harus perhatiin baik-baik apa model “sebutan-pendengar” radio tujuan lo. Bisa aja, lu nemuin istilah panggilan diluar contoh-contoh diatas, misalnya kalian nemuin istilah “Pendengar yang rempong”, “Kakak Pendengar”, atau “Ayah-Bunda Pendengar”. Gue saranin ya, urungkan niat kalian kalau nemuin radio dengan panggilan “aneh” seperti itu.
Pastinya, ini adalah hal yang wajib banget lo tahu. Ketika tes sleksi lisan, ini menjadi nilai tersendiri, pasti pihak radio juga bakal berfikir kalo lo tahu “call-listenersnya” , mereka menggap lo adalah pendengar setia.
2.    Nama radio dan tag-line nya
Oke, mungkin gue ngasih tips ini gak urut, maap-maap aja ya, pikiran gue lagi gak urut, maklum lah LDR. Lama dah gak dikasih jatah, iya jatah, maksudnya jatah ketemuan woy… lu mikir apaan sih, ngeres lo…
Oke focus, kalian sangat-sangat wajib harus tahu ini. Nama Radio dan Tag-line nya. Kalau kalian ditahap ini tidak menguasai atau tidak mengetahui radio tujuan lo, itu namanya sama aja lu mau di depak lebih awal sambil diludahin sama penyeleksi. Ini basic banget sob, kalau kalian pendengar setia pasti juga bakal paham dengan sendirinya apa tag line radionya. Misalnya, radio Pop Fm dengan TagLine ‘Soulmate Kamu”, atau mungkin radio Agamis Fm dengan Tag Line “Radio yang santun”, atau bahkan radio Kijang Satu Fm dengan Tag Line “Kijang dua mana, dicopy ganti” (Eh, bentar-bentar, ini contoh ketiga sesat jangan ditiru, gak ada radio yang begini.
3.    Cara menyebut lagu
Ini dia nih, hal yang gak boleh lu lewatin. Cara penyebutan lagu, kalian juga wajib tahu cara penyebutan lagu baku di radio tujuan kamu. Misalnya ada beberapa model penyebutan lagu, music bagus, music keren, music dangdut (radio dangdut), cool song, dll. Oke, cukup paham…. Efeknya sama kok, kayak yang nomer satu. Ini bisa jadi nilai “bahwa lu bakal dianggap pendengar setia radio itu, kalo lu tahu cara penyebutan lagunya”
4.    Cara gabung / Cara partisipasi pendengar
Iya sih, apa yang gue tulis semuanya ini memang wajib banget lo ikuti. Kalo sampai paragraph ini, kalian kabur begitu saja, mencuekin blog sesat ini, awas… kuwalat lo. Nanti jari lo ke-sleo pas neken keyboard atau mos. Bahaya banget kan.. makannya baca lagi ya…
Oke gak usah tegang, santai aja, mukanya gak usah pucet, jelek lu. (woy ini kapan lanjutin nulisnya….?). setiap, radio punya cara berbeda-beda untuk mengajak pendengarnya bergabung. Misalnya ada yang cara bergabungnya lewat sms, facebook, dan twitter. Atau bahkan ada yang Cuma via telpon, Facebook dan twitter. Atau malah hanya sms saja.
Nah, pastiin kalian dah tahu cara partisipasi pendengar di radio tujuan kamu. Kalian juga harus perhatiin baik-baik cara pembacaan penyiar dalam mengajak bergabung.
 Contoh I :“Poplovers, buat kamu yang mau gabung bisa join lewat sms, fanspage, atau lewat twitter kita ya…”
Contoh II: “Sahabat pendengar, yuk gabung disini bisa via fanspage dan via twitter kampret fm…”
Oke, dari dua contoh diatas, selain dua nama radio, cara partisipasi, dan call listenersnya berbeda. Menurut kalian apa coba yang berbeda…? Tau gak, apa bedanya… coba perhatiin lebih detail lagi… tahu.? Nyerah…? Wah payah, masa gitu aja gak tahu…
Bentar-bentar, kayaknya ada pembaca yang tahu nih, iya kamu… kamu yang pake baju merah… iya yang pake celana dalamnya diluar… (superman kali ya…) Gimana-gimana..? Yups, bener banget Men (Ternyata namanya beneran superman). Ya, jadi kalau kalian perhatiin secara teliti, ada yang beda yaitu penggunaan istilah “lewat” dan “via” simple sih meskipun artinya sama. Tapi, kadang ada radio yang mengkhususkan penggunaan salah satu istilah saja, “via” misalnya, dan gak pake istilah “lewat” seperti yang terdapat di radio Kampret FM. Bisa saja, ada stasiun radio yang mengkhususkan penggunaan istilah itu.
Gimana, cukup pusing… yah sama gue juga pusing. *toss gubrak*
Itu baru soal cara penyebutan partisipasi pendengar. Nah, sekarang cara penyebutan nomor sms misalnya. Biasanya dengan cara pemenggalan-pemenggalan seperti : 088-1000- 2000 ini juga bisa menjadi cirri khas sebuah radio. Dan kalau kalian ketika sleksi lisan praktek siaran dengan pemenggalan benar gaya radio tersebut, waow nila plus bakal lu kantongin sob….

5.    Gaya keseluruhan penyiarnya
Its simple, kalau kalian pendengar setia juga bakal tahu dengan sendirinya bagaimana gaya penyiaran secara keseluruhan. Kalau radio bergenre teens otomatis dialog dan gaya penyiarannya gaol abiss… kalau radio bergenre dangdut, mungkin bakal lebih ngablak dan atraktif gaya penyiarannya sesuai dengan irama ala dangdutnya. Atau mungkin radio yang bergenre agama, tentu  pembawaannya juga bakal lebih santun dan gak ngocol.
6.    Konten acara
Lo juga wajib banget tahu ini nih… tahu konten radio tujuan lo. Bisa nama acara secara keselruhan, jam tayang acara keseluruhan, isi acaranya, acara unggulan sebuah radio, konten lagu-lagu yang diputar. Kalian harus tahu banget noh…
Persiapan Diri Sendiri
Setelah kalian memperhatikan satu per satu tahap wajib diatas, sekarang tinggal kemampuan lo sendiri tentang “announcing skill” lo ada apa nggak. Kabar baik deh buat lo yang ngerasa punya skill lebih, dan gak usah hopeless buat lo yang ngerasa gak punya skill tenang aja gak usah sedih.
 Siapain baik-baik sebelum hari H lu sleksi ya. Banyak –banyak latihan, banyak-banyak dengerin gaya penyiar ngomong, dan tirukan di depan kaca disertai body language terus ulangi. Gak usah putus asa dulu, gak melulu kok yang punya announcing skill itu orang yang cerewet, ceriwis, buktinya banyak kok orang yang aslinya pendiam  malah jadi penyiar. Tahu kenapa, mereka bisa demikian. Ya, mereka punya kemauan dan suka banget sama dunia penyiarannya. Kalo kalian ngaku cinta sama dunia radio dan tiap hari jadi pendengar setia radio itu, kenapa kalian gak mencobanya. Jadi ayo berangkat…
Gue pernah denger senior gue bilang gini. “Soal lo bisa siaran apa enggak itu masalah kesekian, yang terpenting lo punya kemauan. Kalo lu mau dan mantep, keahlian juga bakal datang dengan alaminya kok…”
Gue udah buktiin, gue mulai dari nol sob, dan gue punya kemauan. Trust me, it work guys….
So, sampai disini dulu tipsnya, next time gue bakal berbagi tips-tips keceh lainnya. Oke, gue bukanlah professional, gue Cuma pemula yang suka berbagi cerita saja. Bukan sok menggurui, gue hanya mencoba berbagi hal yang mungkin lo butuhin.. mungkin. sekian…

2 komentar: