Sambil nungguin beduk magrib, gue sempetin buat
berbagi tips and trick buat Kamu yang pengin banget menjadi seorang penyiar
a.k.a announcer. Berikut ini gue kasih tips tentang apa yang harus lo siapin
sebelum mengikuti tes sleksi penyiar. Simple aja gak repot-repot.
Sebelum menuju TKP, gue mau ngasih tips dasar, yaitu
pastikan kalian memiliki “radio”. Ya,
kalo lu gak punya radio, mau ngapain lu jadi penyiar. Yah, lu bayangin aja
seorang yang pengin jadi koki, setidaknya doi harus punya dapur kecil atau dapur
khusus apa lah. Kalo orang itu gak punya dapur, terus dan gak pernah
bersentuhan dengan segala hal berbau dapur dan berkeinginan menjadi koki, apa
kata dunia pemirsa…… Lo tahu kan maksud gue, tanpa harus gue jelasin. Oke,
pikiran kalian lebih dewasa…
Next, menuju tkp cin….
Baik sahabat pendengar kesasar, ada beberapa hal yang
harus lo siapin sebelum lo mengikuti tes sleksi penyiar, diantaranya..
Pelajari Stasiun
Radio Itu
Disini lah, titik pentingnya kenapa kalian harus punya
radio. Disini kalian akan berobservasi mengenai stasiun radio tersebut.
Otomatis, kalian harus memperhatikan model penyiaran di radio tujuan elo. Coba
lo amat-amati gimana gaya penyiarannya… yang perlu diamati:
1. Call Listeners-nya
Call listeners, atau
sebutan untuk pendengar sebah stasiun radio. Ini penting, karena ini menjadi
salah satu cirri khas dari radio. Untuk nama panggilan pendengar macem-macem,
diantaranya: Sahabat pendengar, Kawula muda, Sohib, Poplovers (kalo nama
radionya pop fm, misalnya), anak gaul, dan masih banyak lagi. Kalian harus
perhatiin baik-baik apa model “sebutan-pendengar” radio tujuan lo. Bisa aja, lu
nemuin istilah panggilan diluar contoh-contoh diatas, misalnya kalian nemuin
istilah “Pendengar yang rempong”, “Kakak Pendengar”, atau “Ayah-Bunda
Pendengar”. Gue saranin ya, urungkan niat kalian kalau nemuin radio dengan
panggilan “aneh” seperti itu.
Pastinya, ini adalah
hal yang wajib banget lo tahu. Ketika tes sleksi lisan, ini menjadi nilai
tersendiri, pasti pihak radio juga bakal berfikir kalo lo tahu “call-listenersnya”
, mereka menggap lo adalah pendengar setia.
2. Nama radio dan tag-line nya
Oke, mungkin gue
ngasih tips ini gak urut, maap-maap aja ya, pikiran gue lagi gak urut, maklum
lah LDR. Lama dah gak dikasih jatah, iya jatah, maksudnya jatah ketemuan woy…
lu mikir apaan sih, ngeres lo…
Oke focus, kalian
sangat-sangat wajib harus tahu ini. Nama Radio dan Tag-line nya. Kalau kalian
ditahap ini tidak menguasai atau tidak mengetahui radio tujuan lo, itu namanya
sama aja lu mau di depak lebih awal sambil diludahin sama penyeleksi. Ini basic
banget sob, kalau kalian pendengar setia pasti juga bakal paham dengan
sendirinya apa tag line radionya. Misalnya, radio Pop Fm dengan TagLine
‘Soulmate Kamu”, atau mungkin radio Agamis Fm dengan Tag Line “Radio yang santun”,
atau bahkan radio Kijang Satu Fm dengan Tag Line “Kijang dua mana, dicopy
ganti” (Eh, bentar-bentar, ini contoh ketiga sesat jangan ditiru, gak ada radio
yang begini.
3. Cara menyebut lagu
Ini dia nih, hal yang
gak boleh lu lewatin. Cara penyebutan lagu, kalian juga wajib tahu cara
penyebutan lagu baku di radio tujuan kamu. Misalnya ada beberapa model
penyebutan lagu, music bagus, music keren, music dangdut (radio dangdut), cool
song, dll. Oke, cukup paham…. Efeknya sama kok, kayak yang nomer satu. Ini bisa
jadi nilai “bahwa lu bakal dianggap pendengar setia radio itu, kalo lu tahu
cara penyebutan lagunya”
4. Cara gabung / Cara partisipasi pendengar
Iya sih, apa yang gue
tulis semuanya ini memang wajib banget lo ikuti. Kalo sampai paragraph ini,
kalian kabur begitu saja, mencuekin blog sesat ini, awas… kuwalat lo. Nanti
jari lo ke-sleo pas neken keyboard atau mos. Bahaya banget kan.. makannya baca
lagi ya…
Oke gak usah tegang,
santai aja, mukanya gak usah pucet, jelek lu. (woy ini kapan lanjutin
nulisnya….?). setiap, radio punya cara berbeda-beda untuk mengajak pendengarnya
bergabung. Misalnya ada yang cara bergabungnya lewat sms, facebook, dan
twitter. Atau bahkan ada yang Cuma via telpon, Facebook dan twitter. Atau malah
hanya sms saja.
Nah, pastiin kalian
dah tahu cara partisipasi pendengar di radio tujuan kamu. Kalian juga harus
perhatiin baik-baik cara pembacaan penyiar dalam mengajak bergabung.
Contoh I :“Poplovers, buat kamu yang mau
gabung bisa join lewat sms, fanspage, atau lewat twitter kita ya…”
Contoh II: “Sahabat
pendengar, yuk gabung disini bisa via fanspage dan via twitter kampret fm…”
Oke, dari dua contoh
diatas, selain dua nama radio, cara partisipasi, dan call listenersnya berbeda.
Menurut kalian apa coba yang berbeda…? Tau gak, apa bedanya… coba perhatiin
lebih detail lagi… tahu.? Nyerah…? Wah payah, masa gitu aja gak tahu…
Bentar-bentar,
kayaknya ada pembaca yang tahu nih, iya kamu… kamu yang pake baju merah… iya
yang pake celana dalamnya diluar… (superman kali ya…) Gimana-gimana..? Yups,
bener banget Men (Ternyata namanya beneran superman). Ya, jadi kalau kalian
perhatiin secara teliti, ada yang beda yaitu penggunaan istilah “lewat” dan
“via” simple sih meskipun artinya sama. Tapi, kadang ada radio yang
mengkhususkan penggunaan salah satu istilah saja, “via” misalnya, dan gak pake
istilah “lewat” seperti yang terdapat di radio Kampret FM. Bisa saja, ada
stasiun radio yang mengkhususkan penggunaan istilah itu.
Gimana, cukup pusing…
yah sama gue juga pusing. *toss gubrak*
Itu baru soal cara
penyebutan partisipasi pendengar. Nah, sekarang cara penyebutan nomor sms
misalnya. Biasanya dengan cara pemenggalan-pemenggalan seperti : 088-1000- 2000
ini juga bisa menjadi cirri khas sebuah radio. Dan kalau kalian ketika sleksi
lisan praktek siaran dengan pemenggalan benar gaya radio tersebut, waow nila
plus bakal lu kantongin sob….
5. Gaya keseluruhan penyiarnya
Its
simple, kalau kalian pendengar setia juga bakal tahu dengan sendirinya
bagaimana gaya penyiaran secara keseluruhan. Kalau radio bergenre teens
otomatis dialog dan gaya penyiarannya gaol abiss… kalau radio bergenre dangdut,
mungkin bakal lebih ngablak dan atraktif gaya penyiarannya sesuai dengan irama
ala dangdutnya. Atau mungkin radio yang bergenre agama, tentu pembawaannya juga bakal lebih santun dan gak
ngocol.
6. Konten acara
Lo juga wajib banget
tahu ini nih… tahu konten radio tujuan lo. Bisa nama acara secara keselruhan,
jam tayang acara keseluruhan, isi acaranya, acara unggulan sebuah radio, konten
lagu-lagu yang diputar. Kalian harus tahu banget noh…
Persiapan Diri
Sendiri
Setelah kalian memperhatikan satu per satu tahap wajib
diatas, sekarang tinggal kemampuan lo sendiri tentang “announcing skill” lo ada
apa nggak. Kabar baik deh buat lo yang ngerasa punya skill lebih, dan gak usah
hopeless buat lo yang ngerasa gak punya skill tenang aja gak usah sedih.
Siapain
baik-baik sebelum hari H lu sleksi ya. Banyak –banyak latihan, banyak-banyak
dengerin gaya penyiar ngomong, dan tirukan di depan kaca disertai body language
terus ulangi. Gak usah putus asa dulu, gak melulu kok yang punya announcing
skill itu orang yang cerewet, ceriwis, buktinya banyak kok orang yang aslinya
pendiam malah jadi penyiar. Tahu kenapa,
mereka bisa demikian. Ya, mereka punya kemauan dan suka banget sama dunia
penyiarannya. Kalo kalian ngaku cinta sama dunia radio dan tiap hari jadi
pendengar setia radio itu, kenapa kalian gak mencobanya. Jadi ayo berangkat…
Gue pernah denger senior gue bilang gini. “Soal lo
bisa siaran apa enggak itu masalah kesekian, yang terpenting lo punya kemauan.
Kalo lu mau dan mantep, keahlian juga bakal datang dengan alaminya kok…”
Gue udah buktiin, gue mulai dari nol sob, dan gue
punya kemauan. Trust me, it work guys….
So, sampai disini dulu tipsnya, next time gue bakal
berbagi tips-tips keceh lainnya. Oke, gue bukanlah professional, gue Cuma
pemula yang suka berbagi cerita saja. Bukan sok menggurui, gue hanya mencoba
berbagi hal yang mungkin lo butuhin.. mungkin. sekian…
Thx sob butuh banget, ckckck
BalasHapusThanks banget, membantu sekali
BalasHapus