Jumat, 30 Desember 2016

Aku di Tahun 2016



Gak kerasa, tahun 2016 sudah akan berlalu. Perasaan belum lama perayaan tahun baru 2016-nya, sekarang sudah main akhir tahun aja. So far, tua gak kerasa ya.

Di tahun 2016 produktivitas saya di blog ini menurun drastis. Saya seperti kehabisan tenaga untuk meluangkan waktu menulis. Banyak alasan yang membuat saya tidak se-produktif dulu. Well, saya sedang tidak ingin membahas keterpurukan postingan saya di blog ini. Melainkan saya ingin mengingat kembali apa yang sudah saya lakukan selama tahun 2016 ini. Bukan untuk berjumawa ria, bukan juga untuk ber-riya ria. Tapi untuk renungan saya pribadi, supaya bisa lebih baik lagi di tahun 2017.

Postingan ini berawal dari video bikinan facebook yang saya lihat beberapa waktu yang lalu saat saya baru log-in via PC. Video yang sekilas isinya menampilkan foto-foto saya selama setahun. Meskipun durasi videonya lebih terlihat seperti video bokep daripada video kaleidoskop. Tapi jujur, siapa yang menyangka durasi video sependek itu bakal bisa membuat saya merenung sangat lama, dan memaksa saya untuk kembali dan kembali untuk terus memutar videonya. Harus saya akui, facebook adalah media sosial yang paling memorable. Meskipun di satu sisi juga terlihat kurang kerjaan. Tapi tetap saya harga itu.

Bisa dibilang tahun ini tahun yang paling berwarna buat saya. Tapi juga tahun yang berat. Kita awali dari awal tahun ini, saat saya terpilih menjadi ketua komunitas @StandUpIndoKBM. Menjadi ketua komunitas ini ternyata membuat saya mendapatkan banyak sekali pengalaman yang mungkin tidak akan saya temukan di tempat lain. Hampir selama setahun, saya berusaha menjaga komunitas ini tetap solid. Sayangnya itu tidak mudah. Karakter anggota komunitas yang beragam membuat saya harus memutar otak lebih keras supaya semuanya berjalan baik-baik saja. Sempat muncul komunitas ‘sempalan’ semakin membuat saya cukup emosional. Semangat anak-anak untuk tetap memiliki mood yang baik untuk open mic juga menjadi pekerjaan rumah yang terus coba saya pecahkan. So far, hasilnya cukup memuaskan. Beberapa event bisa kami eksekusi dengan baik. Sebut saja Kebumen Nggambleh, Nggedebus #2, & Kompetisi Stand Up Comedy Kebumen 2016, adalah bukti bahwa kami baik-baik saja.

Semua event-event itu memiliki kesan-kesannya sendiri. Kebumen Nggambleh bisa dibilang jadi panggung terbesar dengan jumlah penonton terbanyak untuk saya sebagai local comic. Nggedebus #2, jadi event pertama saya sebagai orang yang bekerja keras di balik layar. Ternyata jadi orang di balik layar puasnya gak kalah dengan orang yang tampil di depan. Dan... Kompetisi Stand Up Comedy Kebumen 2016, jadi salah satu event yang paling menantang buat saya yang lagi-lagi sebagai tim di balik layar. Ritme hiburan stand up yang sedang menurun menjadi tantangan tersendiri untuk menggelar event ini. Tapi, hasil tidak pernah membohongi jerih payah kami. Event tersebut berhasil mengundang banyak peserta dari berbagai daerah untuk datang berkompetisi ke Kebumen. Manis sekali.

Tahun 2016 buat saya juga bisa dibilang sebagai tahunnya kegiatan sosial. Saya yang kebetulan menjadi salah satu tim penggerak di Perpustakaan Desa memaksa saya untuk membuat banyak kegiatan yang bisa mengundang banyak orang untuk datang ke Perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan membuat kegiatan pelibatan masyarakat yang berwujud pelatihan keterampilan.

Tugas itu sedikit banyak juga menguras energi saya untuk berpikir keras untuk menentukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat diterapkan pasca latihan. Keterbatasan anggaran juga menjadi tantangan tersendiri. Dan dengan anggaran yang minim saya dibebani kegiatan paling tidak 2 jenis kegiatan setiap bulannya. Hmm.. sekali bukan.

Hasilnya, ya begitulah. Ada lah... beberapa kegiatan yang susah payah bisa saya kerjakan. Lalu siapa yang menyangka dari membuat kegiatan-kegiatan itu ternyata ada beberapa orang yang merasa sangat beruntung dan mengembangkan keterampilan yang mereka dapat saat pelatihan. Mendengar itu rasanya kelelahan saya terbayar lunas sudah. Tapi cerita tidak berhenti sampai di situ. Berkat kegiatan-kegiatan itu pula saya terbang ke Jakarta untuk beberapa hari merasakan gaya hidup orang jet set. Lalu beberapa minggu kemudian terbang ke Makassar untuk misi yang tidak jauh berbeda.

Selama perjalanan itu saya bertemu dengan banyak orang hebat. Orang-orang yang siap ‘menumbalkan’ dirinya untuk memajukan bangsa. Rasanya itu jadi perjalanan yang paling mahal dan berkesan yang mungkin akan sulit saya ulang di tahun depan.

Lalu... di tahun ini juga, akhirnya saya bisa menyelesaikan naskah buku kedua yang cukup menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran saya. Saking lamanya saya menulis naskah ini, saya sampai lupa kapan pertama kali saya memulainya. Harus saya akui ini naskah yang cukup sulit untuk diselesaikan. Mencoba move on dari gaya penulisan buku pertama ternyata susah. Sampai di sini saya sadar, ternyata move on dari kamu lebih mudah daripada move on dari gaya tulisan lama. 

*eh... duh

Sialnya adalah buku ini selesai ditulis saat kondisi pasar buku nasional sedang kurang baik penjualannya. Hal ini terlihat dari banyaknya penerbit yang mengurangi terbitan bukunya untuk genre tertentu. Bahkan penerbit yang menerbitkan buku pertama saya sekarang entah gimana kabarnya. Saya pun sempat corcol dengan teman penulis di negeri seberang. Akhirnya saya disarankan untuk tetap mengirimkan naskah ke beberapa penerbit, itung-itung iseng-iseng berhadiah. Sebagai teman yang baik akhirnya saya pun mengirimkan naskah ini. 

Tapi sebelum mengirimnya, saya menunjuk dua orang untuk menjadi first reader naskah saya. Sebut saja @Sila_ & @Faqih, mereka saya pilih karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap sebuah tulisan. Dan... penilaian mereka sesaat setelah membacanya, semakin membuat saya percaya kalau naskah saya ada harapan. Siapa yang menyangka ‘cabe-cabean’ seperti @Sila_ bakal meneteskan air matanya saat sampai di bab terakhir, dan siapa yang menyangka orang se-kaku @Faqih bisa tertawa lepas. Kadang sampai di situ saja saya sudah puas, meskipun pada akhirnya buku ini mungkin tidak diterbitkan secara nasional.

Hemm... hal-hal di atas mungkin yang paling membuat tahun saya di 2016 sangat berwarna. Meskipun sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang juga sangat mempengaruhi saya secara pribadi di tahun ini. Sebut saja seperti saya yang harus melalui satu tahun secara penuh tanpa sosok seorang ayah, saya yang semakin kompak dan dekat dengan ibu, saya yang bertemu dengan seorang perempuan yang merubah sudut pandang saya tentang cinta dan harapan, dan saya yang memutuskan secara sadar untuk berhenti menjadi stand up comedy­-an. Lalu yang saya tidak habis pikir adalah memiliki masa lalu yang menganggap semua tulisanku di social media adalah untuknya. Hemm.
Singkat kata, segala puji bagi Allah untuk tahun 2016 ini. Banyak doa-doa yang baik untuk tahun yang baru, baik itu untuk aku maupun untuk kamu.

Salam...

Selasa, 22 Maret 2016

Kebumen Nggambleh: Sebuah Stand Up Comedy Show



Kalo ngomongin hiburan, untuk siapa saja yang waras pasti menginginkan konten acara yang semakin berkualitas. Sayangnya, semakin kesini acara-acara yang berkualitas semakin sulit ditemui.
Lihat saja konten acara di televisi. Saat prime time, televisi dipenuhi dengan acara-acara gak mutu seperti tayangan sekelompok anak muda yang suka balapan, acara dangdut yang nyayinya sebentar tapi ngobrolnya lamanya naudzubillah, dan tayangan serial televisi negeri Hindi yang mungkin salah satunya menjadi tayangan favorit emak lu dan lu mengalah gara-gara remote ada di bawah kuasa emak lu.
Lantas, apa gak ada televisi yang memiliki konten acara yang bagus dan berkualitas. Saya jawab, ada. Tapi... tidak semua tv bisa menjangkau beberapa chanel tv ini. Akhirnya, yaudah... chanel tv-tv yang itu saja yang jadi santapan kebanyakan orang.
Sedih ? Iya. Prihatin ? Banget.
Well, tapi gak usah sedih dan gak usah prihatin karena saya punya kabar baik nih buat kamu yang menginginkan acara yang berkualitas. Khususnya buat kalian yang berdomisili di sekitaran Kebumen. 


Sabtu, 26 Maret 2016 di Kebumen akan ada acara stand up comedy show terbesar di tahun ini. Yups, nama acaranya adalah Kebumen Nggambleh. Di acara ini kamu akan melihat penampilan 4 komika asal kota Jogja yang sudah tidak diragukan lagi kelucuannya. Empat komika itu siapa aja sih ? yuk kita lihat sedikit ulasannya di bawah ini:
@Hifdzikhoir, buat penikmat stand up comedy sejati pasti sudah gak asing lagi dengan nama yang satu ini. Hifdzi adalah jebolan stand up comedy Indonesia session 4. Komika yang masih tercatat sebagai mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, kegiatan utamanya saat ini asalah satunya adalah menjadi MC di acara suci 6 Kompas TV.
@muktientut, komika lokal Jogja yang namanya sudah lumayan dikenal bahkan untuk skala nasional. Mukti memiliki ciri khas bit yang sederhana tapi gampang bikin ketawa. Karena ciri khasnya inilah, Mukti sudah beberapa kali nongol di Tv.
@denynyamin, mungkin namanya belum terlalu dikenal untuk kalangan yang luas. Tapi percayalah, di Jogja Deny adalah salah satu komika jempolan yang sering tampil di sana-sini. Saya pribadi memang jarang melihat penampilannya. Tapi saat saya beberapa kali melihat performnya di audisi SUCI, doi memang lucuk.
@yusrilfahriza, komika Jogja yang saat ini juga menjabat sebagai ketua komunitas @StandUpIndoJogja. Doi juga sudah beberapa kali nongol di TV. Dengan kapasitasnya sebagai komunitas rasanya berdosa sekali jika kita berprasangka komika yang satu ini tidak lucuk.
Yess, itulah ulasan profil singkat dari 4 komika Jogja yang akan menjadi pengisi utama acara Kebumen Nggambleh.
Karena hajatannya bakal diadakan di Kebumen, lebih tepatnya di Ballroom Moetel Kebumen. Rasanya tidak lengkap jika hanya melihat penampilan mereka. Nah, selain menonton penampilan keempat komika Jogja, kalian juga akan menonton 3 penampilan komika lokal Kebumen. Siapa sajah ? Berikut ulasannya...
@adhikapurnama, komika lokal yang satu ini saat ini sedang fokus menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi negeri di Purwokerto. Tiket second change audisi suci 6 adalah salah satu bukti bahwa komika yang satu ini sudah tida diragukan lagi penampilannya. Saya sebagai teman, mengenal dan melihat betul bagaimana progres Adhika dalam dunia stand up comedy di Kebumen.
@ibnunadzhir, di komunitas lebih akrab disapa Pak Ibnu. Beliau memang salah satu komika senior di Kebumen. Komika yang satu ini memiliki ciri khas sudut pandang yang berbeda dalam setiap materinya. Latar belakang sebagai guru BP menjadi modal yang unik dalam mengemas setiap materi stand up comedy-nya.
@dionbimasakti, adalah emmm... siapa ya dia. Emm, kalo gak salah dia adalah komika yang katanya pernah menjadi penyiar, katanya juga pernah nulis buku, dan katanya sekarang sedang aktif mengajar. Katanya sih. Sayangnya sampai saat ini dengan berbagai alasan, Dion belum pernah mengikuti audisi SUCI. Oleh karena itu, jika kalian benar-benar meluangkan waktu untuk menonton penampilannya maka itu adalah sebuah bentuk penghargaan yang sangat berarti untuk manusia yang se-depresif ini.
Nah itu dia gambaran singkat siapa-siapa aja sih yang akan tampil di acara Kebumen Nggambleh. Seru kan ? makannya yuk beli tiketnya sekarang juga. Untuk pemesanan tiket, kamu bisa menghubungi kontak berikut ini: 085643111823 (Bayu) atau bisa juga di 087732766313 (Huda). Jangan lupa klik like Fanspagenya: Kebumen Nggambleh.
Harga tiketnya macem-macem menyesuaikan dengan tingkatan kelasnya gaes. Rinciannya ini dia:
1.   Festival    : Rp. 15.000,-
2.   VIP II      : Rp. 25.000,-
3.   VIP 1        : Rp. 30.000,-
4.   VVIP II    : Rp. 50.000,-
5.   VVIP 1     : Rp. 100.000,-
Tuh tiketnya bisa dipilih sesuai dengan kemampuan kantongmu loh. Dibeli ya sebelum kehabisan. Dengan kamu membeli tiket berarti kamu men-support adanya acara hiburan yang berkualitas di Kebumen.
Sampai ketemu di Kebumen Nggambleh ya...
See u next post...

Jumat, 04 Maret 2016

Daur Ulang Lagu Bimbang Ala Goodbye Felicia & Stephanie Poetri



Hai, saya muncul lagi nih setelah lama vakum nulis. Jujur kadang saya merasa berdosa sekarang jarang menekuni apa yang tahun lalu paling saya tekuni, posting blog tiap bulan. Heuheuheu...
Gak usah banyak basa-basi deh. Langsung aja, kali ini saya mau share tentang ulasan sebuah lagu lama yang saat ini sudah di-remake ulang. Yups, lagunya adalah Bimbang. Kalian tahu kan lagu ini ? serius nanya nih. Buat lu yang belum tahu, saya kasih tahu nih.
Liriknya gini:
Bimbaaaang... dimanakah kau berada ?
Rindu aku, ingin jumpaaa....
Meski lewat nada.
Itu Bintang bego ! Bintang ! Bukan bimbang !
Owh ya maap-maap. Yaudah kalo gak salah liriknya yang kayak gini.
Bimbang... Bimbang...
Anakku sayang
Jangan menangis,
*HENING BANGET*
Timang woy ! Timaaaang ! Itu lagunya Ahmad Dhani !
Bukan ! itu lagunya Anang !
Owh ya maap.
*SKIP*
Buat kalian yang ngaku penggemar Film Ada Apa Dengan Cinta pasti sudah tidak asing dengan lagu ini. Berjayanya film AADC waktu itu berbanding lurus dengan nge-Hitsnya lagu Bimbang ini. Dimana Anto Hoed dan Melly Goeslaw berada di balik kesuksesan soundtracknya.
Berhubung film AADC akan dibuatkan sekuel dan sebentar lagi rilis, lagu Bimbang juga di-remake ulang. Karena mungkin rasanya akan seperti sayur tanpa garam kalo film AADC tayang tanpa ada soundtrack lagu ini.
Saat kebanyakan orang sedang gak sabar menanti premier film AADC, untungnya kita sekarang sudah bisa ndengerin lagu Bimbang versi remake-nya.
Adalah Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri yang dipercaya untuk membawakan lagu lama ini. Lalu siapakah Goodbye Felicia ini ? Siapakah si Stephanie Poetri ? Anak gang mana dia ? Apakah dia sudah punya pacar ?
Oke, fokus.
Goodbye Felicia ternyata adalah band baru yang anggotanya adalah anak-anak dari Anto dan Melly.
Sialan, nepotisme ternyata.
Goodbye Felicia digawangi oleh Ale berposisi sebagai gitar dan Abe berposisi sebagai penjaga gawang, eh bukan, berposisi sebagai drum. Sedangkan si Stephanie Poetri yang berposisi sebagai vokalis ternyata adalah anak Titi Dwi Jayanti alias Titi DJ alias Hati-hati di Jalan.
Sudah nepotisme, kongkalikong lagi.
Btw, saat pertama kali saya meliat penampilan Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri membawakan lagu Bimbang di salah satu acara Talkshow, jujur kalo aku.... sih suka. Bila versi orisinilnya yang dulu dibawakan oleh Teteh Melly cenderung “sepi” karena hanya dihiasi oleh gitar. Maka versi Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri ini lebih “ramai”. Aransemen musiknya benar-benar membawa nuansa kekinian.
Bagi saya menarik ketika lagu Bimbang dibawakan oleh Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri. Selain karena aransemen mereka yang kece. Juga karena saat lagu Bimbang ini lahir, Ale dan Stephanie Poetri masih bayi. Apalagi Abe, mungkin dia belum menjadi zigot saat lagu Bimbang ini nge Hits.
Saya sebagai penikmat musik yang apalah-apalah ini cuma berharap Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri bisa menelurkan hits-hits kece selanjutnya. Karena dari hits perdana ini, secara musikalitas menurut saya Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri punya bakat. Lanjutkan !
Kalian penasaran sama lagu Bimbang versi Goodbye Felicia dan Stephanie Poetri ? Download secara legal ya.
Udah gitu aja.
See u next post...