Selasa, 16 Maret 2021

Blog adalah sebaik-baik rumah untuk kembali

Aku kembali !

Hallo, selamat pagi ! Assalamualaikum !

Well, parah kelamaan banget ya aku gak buka blog ini lagi. So sibuk banget. Norak. Hahaha. Tapi mau sesibuk apapun aku, bagiku blog ini sudah seperti rumah. Rumah, yang ketika ditinggal sejauh apapun oleh anak ABG labil, dia akan tetep pulang kalau laper.

Shit, lama banget gue off. Jari-jemariku sampai agak kaku untuk hanya sekadar mengetik opening sebuah postingan blog. Kelihatan sekali kalau saya memang bukan penulis profesional dan selamanya akan begitu mungkin. (Buktinya nulis buku dua gak laku-laku amat)

Skip.

Asli gue gak nyangka dengan segala perubahan yang saat ini aku alamin di kehidupan sekarang. Bener-bener ya yang namanya hidup itu misterius banget. Dulu orang bebas beraktivitas kemana-mana, sekarang lu enggak. Dulu orang kumpul-kumpul sesuka hati, sekarang kumpul udah kaya satu jalan untukmenjemput mati. Dulu masker hanya untuk orang medis, sekarang semua orang dimana-mana memakainya. Dan, dulu gue susah mati mempertahanin hubungan hampir dua tahun sama seseorang, sekarang aku nikah sama orang yang baru dikenal hanya 6 bulan.

Hidup.

Sekarang umurku 26. Iya tua ! mau ape lu ?! Canda tua. Semakin kesini semakin banyak hal yang aku temui. Fase umur dimana Allhamdulillah aku sudah nemuin pekerjaan yang gue bisa stay lama disitu. Nemuin pasangan yang pas, atau kata anak zaman sekarang pasangan yang sefrekuwensi. (Eh bener gak sih nulisnya, mohon dikoreksi ya ). Dan.. diumur ini Allah ngasih aku amanah anak yang sangat lucu.

Bisa dibilang alur hidup gue untuk saat-saat ini ya hanya kantor-rumah, kantor-rumah, kantor-rumah gitu terus sampai kiamat. Jenuh ? Kadang, tapi ya mau giamana lagi sih. Ada istri yang harus gue nafkahi. Ada anak yang harus disusui. Ada beras yang harus dibeli. Ada minyak goreng, susu bendera, teh Jawa, ketjap Kentjana yang harus aku adopsi tiap bulannya. Jiaaah... khas banget ya problem manusia dewasa. Tapi aku bersyukur banget sih, bagaimanapun juga ini adalah amanah yang harus gue jaga dan gue syukuri.

 Dan bener-bener... gue gak nyangka banget sih asli aku bakal secepat ini ngerasain fase ini. Padahal due gue zaman masih kuliah, zaman bapak masih hidup. Aku berkelakar sama bapak “Pak, aku besok nikah umur 27 aja lah.” “Ya terserah kamu, kan kamu yang jalanin.” Jawab bapak tenang. Lalu umur 25 gue udah kawin. Nyesel gue....

Harusnya umur 21 nikahnya.

Canda.

Serius deh banyak banget hal-hal yang gue gak nyangka sebelumya deh. Termasuk nih jarak gue nikah dengan my-ex itu hanya hitungan hari. Gak ada angin, gak ada hujan, gak janjian, gak lomba cepet-cepetan. Hitungan hari. Seneng aja gitu lihatnya. Kita sama-sama sudah menemukan orang yang tepat, setelah sekian luka-luka lama yang mungkin belum mengering. Tapi semoga itu adalah obat. Amiin.

Kerjaan. Juga apalagi, abdi negara adalah hal yang paling gak nyangka bakal gue dapetin. Kuliah empat tahun, lulus masih moratorium, yang artinya bener-bener gak ada kesempatan untuk nyoba bersaing. Wiyata 4 tahun, lalu ada pengumuman recruitment dan gue nyoba untuk pertama kalinya dengan sistem seketat itu Dan gue harus bersaing head to head dengan cewe sekelas gue waktu zaman kuliah, dan dia secara prestasi akademik selalu ada di atas gue, rajin, ulet, bertanggung jawaban dengan kerjaan berbanding terbalik dengan gue, lalu gue yang Lulus. Udah. Antara seneng dan sedih bahwa gue lulus dengan sekaligus mengubur mimpi teman gue sendiri. Hidup orang dewasa memang keras.

Gak ada yang nyangka bakal seperti ini bener-bener deh

Banyak banget hal-hal lain yang mungkin akan jadi berlembar-lembar halaman untuk gue menceritakan hal-hal tak terduga di kehidupanku sekarang. Dan.. saat di fase inilah gue mulai mengalami jenuh bersosial media. Saat dimana gue membuka sosial media hanya untuk sekadar melihat postingan berita, gosip artis pelakor, ujaran kebencian, postingan hoax, dan postingan jokes bapak-bapak di grup whatsapp keluarga. Semenjenuhkan itu teman-teman. Makannya gue sekarang jarang banget yang namanya post status di sosmed yang circel gue gak aktif-aktif amat disitu.

Tapi dari sekian hal yang menjenuhkan itu satu hak yang masih gue nikmati dari sosial media yang sejak 2009 sudah gue buat adalah; aku melihat banya teman-temanku dan orang-orang yang pernah dekat denganku kini sudah bertumbuh dengan baik dengan kehidupannya masing-masing. Saya sering senyum-senyum sendiri melihat postingan mereka, sekadar memberikan like pada postingan mereka seakan ingin menunjukan bahwa aku sangat senang dengan pencapainmu sekarang. Iya sekadar like, karena kolom comment tiba-tiba menjadi wadah yang terlalu canggung untuk dituliskan untuk orang-orang yang sudah lama tidak berkabar.

Praktis bisa dibilang hampir bisa dipastikan beranda sosial mediaku sekarang dipenuhi postingan teman-teman yang menikah, memiliki anak, wisuda untuk jenjang kuliah yang kedua, mendapatkan pekerjaan yang nyaman, dan hal-hal kebanggaan manusia dewasa lainnya. Semua postingan mereka seketika membuat segala bayangan masa lalunya sudah hilang seketika. Bahwa masa lalu hanya tinggal sejarah. Segala khilaf dan salah sudah mendapatkan maaf. Karena melihat mereka menemukan kebagiannya, aku juga ikut kesawaban  bahagianya mereka.

Sesederhana itu teman-teman.

Aku kira tulisanku ini ngalor-ngidul gak karuan ya. Harap maklum sudah saking lamanya gue gak nulis. Sekarang aku ingin mulai memberanikan diri mulai menulis lagi. Aku belum mau terburu-buru terobsesi menulis buku lagi. Malu, menulis blog saja masih terbata-bata gini. Hikz

Baiklah anggap saja ini pemansan. Dari sekian banyak tulisan-tulisan yang mungkin kedepan akan saya lakukan. Semoga. Akhir kata, lewat blog ini aku juga ingin berkabar kepada para pembaca setiaku tentang kehidupanku sekarang.

Iya, untuk para pembaca setiaku. Tidak khusus dan tidak istimewa untuk siapa.Tulisanku berhak dibaca oleh siapapun dan dengan tanpa ada tendensi apapun. Sekian. Wassalamualaiakum ...