Minggu, 26 Januari 2014

Mahluk-Mahluk Yang Berjarak


Yang mereka tahu, Tuhan menciptakan begitu banyak manusia. Berjuta-juta, bermilyar-milyar, atau mungkin lebih banyak lagi. Dan dari kesekian banyak itu, Manusia-manusia itu diciptakan secara berpasang-pasang. Dan dari pasang-pasang itu, ada yang benar-benar berpasang dan selebihnya terpisah…
Salah satu dari dua orang itu berpikir, dari sekian banyak manusia dan luasnya dunia. Kenapa mereka dipertemukan.. Bukan soal, apakah mereka akan benar-benar berpasangan untuk cerita yang panjang atau hanya sebentar saja berapasangan…

Tapi tentang mereka sendiri. Mereka berfikir mereka itu mahluk aneh dengan kehidupannya sendiri-sendiri, dan dari dua ke-anehan itu mereka saat ini bersama. Lalu apa…
Mereka saling mengingatkan satu sama lain, bahwa mereka aneh dan sekarang bersama. Dan keduanya malah tersenyum dengan bibir yang mengembang bak layar kapal terkembang… seolah menghiraukan semuanya..
Sudah kubilang mereka aneh, lihat saja kelakuan mereka itu…

Lalu…
Mereka saling mengingatkan lagi, kali ini bukan tentang ke anehan mereka masing-masing. Tapi, tentang mengingatkan bahwa diluar sana banyak loh yang lebih baik, lebih elok, dan tentu lebih aneh, katanya pelan. Dan seseorang dari pasangan itu hanya tersenyum, kali ini tatapan matanya tajam, seolah ingin mengatakan dengan matanya.. “Cukup kamu dengan segala ke anehannya…” dan perempuan itu memerah wajahnya… entah apa artinya…

Satu hal yang mungkin menjadi lawan terberat mereka. Jarak, memisahkan dua mahluk itu dalam segala belenggunya. Kadang satu diantara mereka mengeluh, dan yang satu menguatkan. Saling melengkapi kalo kata mereka ketika otaknya bijak tak lagi aneh…
Lalu legalah kalbu mereka dengan caranya sendiri-sendiri, yang satu menyibukan diri dengan pekerjaannya dan yang satu dengan tulisan-tulisannya..
Lantas, bagaimana jika hujan turun… kau tahu, laki-laki itu meyakini bahwa Hujan bisa membuat pikiran seseorang lebih sendu. Lalu laki-laki itu bertanya dengan gadget genggamnya, apa yang saat ini kamu pikirkan ? Tanyanya pelan.
Perempuan itu menjawab.. “Banyak hal yang tak terbatas…”
Lalu laki-laki itu mengamininya, sepakat dengan kemampuan hujan yang mampu membuat pikiran manusia menjalar hebat..

Lantas apa yang mereka nantikan ?
Tentu, momen-momen bertemu yang teramat berharga bagi keduanya, bisa berlangsung lama tidak terasa atau malah singkat bermakna. 

Sesudahnya ?
Yang satu mengantarkan ke peraduannya, memastikan selamat. Setelah itu, lalu mereka menghening dalam peraduannya masing-masing.
Satu lagi, apa mereka bahagia ?

Entahlah, hanya mereka yang tahu. Jawabannya masih mereka simpan sendiri-sendiri. Yang jelas, mungkin dua mahluk itu benar-benar merindu dalam rentang jarak yang tak kunjung mereka taklukan. Mungkin saja, mereka juga diam-diam berharap semoga perasaan mereka tetap dalam keadaan bersaling seperti cerita dulu, awal bertemu. Semoga saja…



Minggu, 19 Januari 2014

Menulis Naskah Siaran


Hay Broooh.. Apa kabar broooh… Sehat Broooh… Kenapa, kenapa Broooh ? Lo Masih jomblo… gue percaya kok bro, keliatan dari muka lo. (Contoh awalan artikel yang buruk. Udah ngajakin ribut pembaca. #Peace)
Yess, daripada gue ngelantur gak jelas dan makin parah mendingan langsung aja deh menuju TKP. Kali ini gue mau sharing tips buat kamu Pendengar Kesasar yang pengin tahu dan pengin bisa nulis naskah siaran. Ini adalah tips ke-2 dari postingan blog gue. Nah buat kamu yang belum baca tips pertama gue, bisa baca disini.

Well, mungkin kalian bertanya-tanya dalam hati kalian yang polos, lugu, dan labil. Oke, sesi pertanyaan gue buka, dan inget pertanyaan harus sesuai dengan content artikel kali ini, oke. Silahkan…
Kenapa sih Yon musti nulis naskah siaran ? Bukannya, siaran “out of the text” alias gak baca naskah…
Oke, pertanyaan yag bagus. Yups, bener banget, siaran itu gak baca naskah. Kita bener-bener lepas text, ngomong apa yang ada dikepala kita dengan lancer tanpa terbata. Nah, biar seorang penyiar bisa kayak gitu, tentu harus belajar dulu dong (biasanya pas masa training), belajar nulis naskah siaran sesering mungkin. ingat, harus sesering mungkin ampe lo jenuh… karena kalo lu dah terlatih nulis naskah siaran, nulisnya lancer, tentu lo ngomognya juga bakal lancer. Cakep kan…
Apa sih manfaatnya dari belajar Nulis Naskah Siaran Yon selain diatas..?
Pertanyaan yang manis, kayak kamu. Eh, Kamu namanya siapa sih manis banget… pin BB punya…? *eh kenapa ganjen… Tentu manfaatnya banyak kaeleusss, ketika lo nulis naskah otomatis lo juga bakal latihan baca naskah siaran. Nah, ini efek domino jadinya manfaatnya “nular” lo jadi bisa car abaca yang baik dengan memperhatikan intonasi, range vocal, penekanan baca, jeda baca, smile voice, dan masih banyak lainnya. Pokoknya disini lo jadi terlatih baca naskah tapi tidak terkesan membaca. Lo ngerti kan maksud gue… ngerti…? enggak ? yaudah deh, gue juga gak ngerti sama yang gue tulis… *loh
Nah, terus Naskah Siaran secara garis besar ada Berapa Pembagian Yon..?
Secara garis besar, Naskah siaran ada tiga: Opening, Content Siaran, dan Clossing Siaran. Simpelnya gitu…
Terus, Kenapa lo kok ganteng Yon…?
Itu takdir. Eh, ini “out of the track” pertanyaannya woy… ganti-ganti…
Oke, Gini Loh, mau gak gue ajak Jalan Yon..?
Boleh, asal Kamu yang bayarin makannya dan Kamu yang didepan naik motornya ya… (Eh, kenapa Gue nyambung aja, ada yang tanya begini).
Yaudah deh, berhubung pertanyaannya semakin gak jelas dan gue jawabnya juga semakin gak jelas juga. Mendingan langsung aja deh gue kasih tahu beberapa contoh Naskah Siaran…..
#NaskahOpening:
CL: Kampret Lovers..//
Jangan mudah percaya dengan apa yang kamu dengar//
Tapi kamu musti percaya sama Dion// karena malam ini bakal temenin kamu di Kampret Nite Party/ sampai nanti jam satu malam//
Buat kamu yang pengin gabung/ gampang banget// Nanti kamu bisa ikut coment di fanspage/ mention di twitter/ atau juga lewat sms//
Dimunculin pertama buat kamu/ Ada Samsons dengan Di Ujung Jalan//
Keterangan:
-      Naskah opening dibatasi durasi yang lebih sedikit, misalnya 30 detik.
-      Berisi pengenalan nama penyiar, nama acara, waktu acara, konten acara, sponsor acara (kalau ada),dan cara partisipasi pendengar.
#NaskahIsiAcara (Content)
CL: Kampret Lovers..//
Hidup akan lebih indah kalau kamu lebih bijak menghadapinya..//
Pagi ini juga bakal lebih indah lagi kalau kamu mau ikut coment di fanspagenya BimaSakti..// facebook.com/BimasaktiFM../sekali lagi../ facebook.com/bimasaktiFM//
“Apa sih yang bakal kamu lakuin kalau dijalan tiba-tiba ketemu sama mantan…?//
Ada../ Joni../ Aku bakal pura-pura gak lihat nih Yon…/
Terus ada Vincent../ Katanya bakal pura-pura gak kenal..//
Satu lagi dari Monic../ Katanya bakal pura-pura mati nih Yon…// Wah/ bahaya nih kalau nanti mati beneran..//
Yaudah deh../ sekarang balik lagi ke MK..// Ada Noah dengan Tak Lagi Sama..// dimunculin special buat kamu..//
Keterangan:
-      Konten acara, penyiar biasanya membaca partisipasi pendengar, bisa lewat sms, fb, twitter, atau social media lainnya.
-      Pada contoh diatas, contoh naskah partisipasi pendengar via fb.
-      Untuk content, biasanya durasinya lebih lama dengan durasi opening.
#NaskahClosing
Oke guys, masih jalan bareng Dion Oon, di Kampret Nite Party..//
But now, waktunya, buat, Dion say thanks..// Buat semuanya aja yang udah gabung dari jam I0 tadi sampai jam I pagi ini ya..// Gak kerasa banget nih, 3 jam, udah berjalan// dan sekarang waktunya, Dion mainin lagu terahir..//
Tapi sebelumnya, Dion Say thanks buat semuanya aja yang udah gabung di FB, di Twitter, yang sudah kirim sms juga pokoknya semuanya aja, So sorry. Kalau misalnya banyak gak kebaca, gak ke puter ya// lagu terakhir, datang dari, James Blunt// This is Your Beautifull..//
Station terus di 99.99 Kampret FM, Soulmate Kamu..// Good Night, Have a nice dream, bye bye..//
Keterangan:
-      Konten naskah closing, singkat saja seperti halnya naskah opening.
-      Berisi “say thanks” buat pendengar.
-      Dan satu lagu penutup. Durasi biasanya sama dengan durasi opening, singkat saja.
Eh, udahan ya… udah panjang lebar banget tuh. Next time gue bakal bagi-bagi tips lagi. Thanks udah sempetin mampir dan baca ampe selesai.
See U Next Post….

NB: / : Sebut saja "koma". // : Sebut saja "Mawar" eh bukan,tapi "titik"

Sabtu, 18 Januari 2014

Sarimin Stories : Jangan Salah Pilih Temen Curhat



Hujan masih saja turun dengan derasnya, Sore itu. Sempurnalah Hujan menjebak Sarimin di ruang kantornya. Sampai satu per satu kerjaanya gak terasa selesai dengan gagahnya.
“Pulang… gak mungkin kalau kondisinya kayak gini…” gerutu perasaan Sarimin yang polos.
Sementara jam dinding di sudut ruangan kantornya menunjukan jam 4 sore. Sempurna gundahlah perasaan sarimin. Gundah dengan keadaannya yang terjebak dalam ruang kantor, dan juga gundah karena terjebak dalam ruang perasaannya yang kalut dengan kekasihnya, sarinah.
“huftt….”  Nafasnya yang bau meluncur dengan jahat melewati sela-sela bibirnya. Seolah berusaha melepaskan sedikit keresahannya. tapi tetap saja, keresahaan itu tak kunjung pergi. Bukannya hilang, keresahannya malam bertambah, setelah melihat jam di tangannya menunjukan jam 06 petang. Lebih cepat dua jam dari jam di kantornya. Sadarlah Sarimin, kalau jam tangannya masih waktu Indonesia bagian Bojong-Kenyot.
*hening sejenak*
Mengingatkan kembali pada setting pertemuan dengan Sarinah dalam mimpiya, beberapa malam lalu.
Sempurna gundah gundala lah perasaannya… eh gulana ding…
“Kenapa…. Ngelamun mulu…” Sapa Paikem mengejutkan Sarimin.
Paikem teman sekantor Sarimin. Berdarah campuran Jawa-Suriname-Zimbabe PP (Eh, ini keturunan apa jurusan bus jurusan antar kota). Berperawakan tinggi, bodynya sintal, rambutnya panjang, kulitnya hitam eksotis, dan bagian belakang tubuhnya tidak berlubang. (Ya iyalah, emangnya sundel bolong, oke focus…). Sebut saja, dia cewek yang paling jadi rebutan di seantero kantornya. Tapi, Paikem seperti menutup diri dari antusiasme orang-orang di sekitarnya. Sepertinya, orang yang dia sukai tidak ikut dalam antusiasme itu. Dan mungkin Supri orangnya…
“Eh Kamu Kem… kok belum pulang ngantor… kenapa ? Gara-gara hujan juga.. terus bingung pulangnya, gitu…?”
“He.eh..” Jawabnya singkat dengan nada ala orang ‘horney’.
“Suka kopi…?” Tanya Paikem sambil meletakan cangkir kopi yang ternyata sudah dia buatkan khusus untuk Sarimin.
“Oh, thank u Kem.. duh tahu banget ya kalau aku suka kopi.. jadi gak enak nih…” Jawab sarimin dengan basa-basi nya yang sangat teramat basi.
“Udah, biasa aja Kaeleeeuss..” Ucap Paikem dengan logat anak gaul Uganda, sambil mencubit Sarimin. (Eh, ini udah main cubit-cubitan, curiga Paikem dah ‘horney’ banget nih).
“Kenapa..?”
“Kenapa, apanya Kem…?” Sambil membalas cubitan Paikem. (Tuh kan, Sarimin ketularan ‘horney’ juga)
“Owh, Pasti Sarinah… iya kan…” Paikem mencoba menebak dengan nada yang beda. Sinis, tepatnya.
“Iya, Kem… Gini loh……………………….” Akhirnya Sarimin menceritakan keresahan dalam hatinya. Curhat tentang mimpinya yang sebenrnya gak jauh beda sama yang sebenarnya. Sarimin yang sebenarnya suka menutupi perasaan hatinya dan Sarinah yang sebenernya kurang ‘care’ sama keadaannya.
“Allohuakbar Sarimin, Pacar kamu masih aja kayak gitu dari dulu. Kalau aku jadi Kamu ya, aku gak bakal tahan. Bahkan aku bakal…..” Tanpa sadar Paikem emosional.
“Bakal apa Kem…? Jawab Kem…” Tanya Sarimin dengan dramatisnya kayak Sinetron yang gak tamat-tamat.
“Aku bakal putusin diiaaaaaaa….” Jawab Paikem Tegas setegas petir yang bersamaan menggelagar dengan kata-katannya.
Dan sarimin kaget “Eh, Ayam… Ayam… Ayam…” Ternyata Sarimin latah. #Jlebb.
“Putus…? Mburrrr……” Respon sarimin sambil meminum kopi dan keselek gara-gara Kopi buatan Paikem Pait se Pait sarannya.
“Gak mungkin Kem, terlalu banyak cerita indah bareng Sarinah Kem. Mustahil Putus.. Mungkin, kita hanya butuh waktu untuk saling memahami Kem..”
“Butuh waktu untuk memahami…? Boetoeh waktoe berapa Keuleuss lagi Min.. lima boelan, satoe tahoen, doea tahoen…?  Geleuuuss lu Min.. Gak waras otak lo…” Sempurna emosional lah Paikem dengan bahasa gaulnya, yang sekarang bahasa anak gaul Jember. (Paikem bener-bener gaul lintas wilayah)
“Loh, kok kamu emsoi gitu Kem…” Sarimin terheran-heran.
“Emsoi… ? Emosi Min….”
“eh, iya emosi…”
“Ya iyalah, aku tuh udah capek…”
“Capek…?”
“Iya capek Min, capek ngomongin Kamu, Capek nunggu… nunggu…”
“Nunggu…? Nunggu apa Kem…”
“Udah ah, lagi gak asik lo Min… Mungkin lo lagi capek, aku juga capek selama ini.. udah aku pulang dulu…” ucap Paikem denga menurunkan nada suaranya. Bertanda sendu suasana hatinya sekarang…
“Tapi Kem, Diluar masih hujan Kem…” Bujuk Sarimin.
“Biarin, bokap aku kan ‘tukang ojek payung’….” Jawab Paikem singkat dan Sarimin shock, ternyata seorang Paikem yang anak kantoran, gaul lintas wilayah dan jadi cewek rebutan, ternyata bapaknya ‘tukang ojek payung’. #JlebbTelak (Gak papa Kem, yang penting Halall, Yang kuat Ya Kem.. Kamu kuat, kamu semangat… eh, kenapa gue jadi ikut ‘care’ sama Paikem ya, jangan-janga gue ada perasaan sama tokoh ciptaan gue.. *amit-amit)
Sarimin semakin bingung dengan keadaan. Keadaanya dengan sarinah sekarang dan kedepannya, keadaan jiwanya setelah curhat dengan Paikem, dan bingung dengan jemuran di rumahnya yang kehujanan (Ini kenapa dibawa-bawa kedalam cerita… woy focus Min…)
“Apa iya gue harus mutusin Sarinah, kayak saran Paikem….? Ehm, tapi…” dan Sarimin hening untuk waktu yang panjang…. Ternyata Sarimin ketiduran di kolong meja kantornya…. #Parah
Bersambung………….

####
Hay, yupes makin kesini kehidupan Sarimin memang makin dilematis aje ye, dilematisnya melebihi sinentron yang gak tamat-tamat. Tapi sebelumnya gue mau ngucapin thank u dulu nih buat pendengar kesasar yang masih setia baca sampai akhir cerita dan sampai kalimat ini..
*angkot topi*
Kali ini sarimin lagi galau sob, gara-gara doi curhat sama temen cewek kantornya yang konon paling kece di kantornya dan terindikasi suka juga sama Sarimin. Huft, Apa sih kerennya Sarimin, kok Paikem bisa suka… Kenapa coba ? Sarimin bisa boker sambil goyang oplosan apa… (Eh, ini kenapa tulisan gue keluar jalur…)
Yang jelas Sarimin galau setelah mendengar saran a.k.a masukan dari temen ceweknya. Dan sarannya adalah “Udah putusin aja….” Well, seharusnya Sarimin berharap bisa mendapat masukan yang bener-bener menguatkan hubungannya dengan Sarinah, eh malah dapat masukan yang pait banget kayak kopi bikinan Paikem.. (Tetep kopi paling juara bikinannya Mpok Leha ya Min…)



Apa sih yang aneh dari “curhatan-nya” Sarimin itu. Kalian tahu apa yang aneh…? Yups, bener banget Kenapa Sarimin mau dibikinin Kopi, coba kalau Sarimin mau dibikinin es Dawet kan seru… eh, bukan-bukan bukan gitu maksudnya broooh.. tetep aja otak kalian kesasar juga nalarnya. *toss*
Yang aneh itu, kenapa Sarimin curhatnya sama orang yang terindikasi suka sama Dia. Ini blunder sob… bukannya lo bakal dapat pencerahan atas masalah lo… yang ada malah masalah lo bakal semakin keruh, apalagi kalau ngomongin perasaan. Paikem tu suka sama Sarimin, dan Sarimin dah punya pacar Sarinah, dramatis banget kan. Nah, otomatis kalo Sarimin curhat keresahan hubungan pacarannya sama orang yang diam-diam suka (Paikem), pasti Paikem bakal manfaatin moment ini untuk ngakalin perasaan Sarimin. Yah, kalau boleh gue pinjem istilah Gahoolnya Viki “Kudeta-Perasaan” dan itu keji banget Broohh..
So, hati-hati aja buat kalian yang mau curhat. Gak semua orang bisa dijadiin temen curhat loh. Gak percaya… yaudah angkat kaki dari blog gue kalau lo gak percaya am ague… pergiiihh… (Eh, becanda brooh.. :D )
Ada beberapa orang yang gak layak banget buat dijadiin temen curhat, diantaranya:
-      Ember: Orangnya mulutnya kayak ember, bisa buat “ngangsu” eh bukan.. maksudnya orangnya tuh crewet, gak bisa jaga omongan, gak tahu nilai privasi sebuah curhatan… (Ih ngeri bahasanya).
-      Sok Tahu: Ini dia nih salah satu temen curhat yang harus kalian bocorin kepalanya.. (adegan ini jangan ditiru di rumah tanpa di damping mobil puskesmas keliling). Yoi brooh, misalnya lu belum selesai curhatnya, eh dia udah motong a.k.a nikung omongan kita. Misalnya:
Sarimin “Brooh, gue gini loh ngerasa aneh banget kahir-akhir inih…”
Bejo “ Udah putusin aja Min…”
Sarimin “Putusin…? Maksud Loh…?”
Bejo “Iya, lu ngerasa aneh kan sama itu…”
Sarimin “Oh jadi Tit*t gue mending diputusin aja Jo…? Gitu Jo..?”
Dan suasana menjadi chaos…
Padahal Supri lagi mau curhat masalah rasa anehnya akhir-akhir ini gara-gara susah buang air kecil, eh udah diptong aja ama Bejo curhatannya… kan jadi horror endingnya tuh.. kasian masa depan sarimin… *hening*
-      Gak Pernah Dengerin: well, jenis mahluk yang gak layak buat dicurahatin selanjutnya adalah tipe ini. Dan kamu wajib banget harus unfollow twitter orang kayak ini. Mending follow twitter gue @Dionbimasakti (Eh, kok promo…). Pokoknya, ini tipe yang “Na’udzubillah” deh… Kita capek-capek curhat “Ngalor-ngidul” malah Cuma dijawab… “Eh, tadi lu ngomong apa…?”
*asah tombak*
-      Curhat Balik: Oke, untuk tipe ini gue muak banget. Males deskripsiin tipe ini. Menurut gue tipe ini hanya berlaku bagi ibu-ibu arisan dan sekumpulan cewek PMS lagi main bekel bareng. Jadi gue males ceritanya.. (alibi, udah capek nulis).
-      Orang yang Suka sama Kita: tadi kan udah gue jelasin diatas, masa lo gak paham-paham broooh… plis deh, gue kan capek keleuuss nulisnya.. intinya lo melakukan blunder deh kalo curhat sama tipe ini.
Lah terus tipe orang yang pas banget buat dijadiin curhat siapa dong..? Yups, bener banget.. Bunda Dorce.. tapi berhubung Bunda Dorce di Indonesia Cuma ada satu biji, jadi Bunda Dorce gak layak jadi temen curhat kalian… *coret dari daftar* #KurangFokus.
Tentu, orang yang layak banget dan sesuai standar SNI CURHATAN tentu “Soulamate” kita. Soulmate itu nggak selalu pacar kok. Bisa aja sahabat dekeeet, sodara, adek-kakak, ayah-ibu, yang bener-bener ngerti hidup lo dan karakter lo..
Terus, misal lo udah berpacar, dan lo lagi ada masalah ama pacar, sudah sebaiknya lo komunikasiin masalah lo itu sama pacar. Bukannya lo nanya-nanya ke orang luar. Nyawa dari hubungan pacaran itu di komunikasi. Pacaran bisa berjalan lancar atau bubar itu selalu berawal dari kualitas komunikasi sama pasangan.




Finnally, gue capek nulisnya brooh.. udah dulu ya untuk Sarimin Stories kali ini. Besok gue lanjutin lagi deh, Sarimin-sarimin selanjutnya. Thank u buat kamu yang udah mampir, semoga bisa mengambil pelajaran dari tulisan ini. Amien ya Allah..... 
 
See u next post....

 NB: Tipe-tipe orang diatas adalah pengembangan dari tulisan Blog Shitlicious dan ditulis dengan gaya penyampaian versi gue. Untuk Naskah ceritanya murni dari Penyiar Kesasar Blog, sekian.