Rabu, 04 Februari 2015

Ngomongin Penulisan Naskah Jomblosaurus #Seri1



Semuanya berawal ketika saya jalan-jalan di toko buku. Saya melihat ada tumpukan buku yang bertuliskan nama kakak kelas saya sebagai penulisnya. Saya beli bukunya, saya baca, dan biasa aja.....

Sejenak saya mikir, kalau dia bisa bikin buku kayak gini. Kenapa saya enggak ?

Sebenarnya sudah lama punya mimpi macam begini. Nulis naskah, kirim ke penerbit, diterbitkan, dan tersebar di seluruh toko buku di Indonesia. Kerennya.... ada nama kita diantara tumpukan buku-buku itu.

Akhirnya awal tahun 2014 saya memulai proses penulisan naskah pertama ini. Waktu itu saya harap naskahnya tidak berhenti di tengah jalan. Soalnya, sebelumnya saya pernah menulis dua naskah yang berhenti di tengah jalan. 

Trauma ? 

Iya, dikit.. setidaknya gak se-trauma orang yang gagal naik ke pelaminan. *uhukuhuk*

Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya coba bikin konsep awal sebelum menulis naskah. Yaitu.. membuat kerangka cerita. Kerangka itu ibarat kata seperti peta. Peta yang akan mengarahkan kemana tujuan jalan cerita kita. Ini bisa membantu kamu terhindar dari jebakan ‘stuck’  di tengah jalan. Inilah yang tidak saya terapkan pada dua naskah sebelumnya.

Saya buat premis awal pada setiap babnya. Total di naskah ini ada 14 bab. Berarti ada 14 premis yang bakal saya kembangkan. 

Premis itu apa sih yon ? Premis itu yang suka minta-minta uang di perempatan yak ?

Bukan !! Itu pengemis !! Jauuuh bgt.

Premis adalah tempat semuanya bermula. Ibarat zigot yang akan menjadi manusia, premis adalah awal mula kehidupan cerita kamu.

Premis = Karakter Utama + Tujuan + Halangan

Contoh : Dion lelaki cemen ingin menjadi penyiar, tetapi dia orangnya datar.

Karakter utama : Dion lelaki cemen
Tujuan                 : Menjadi penyiar
Halangan            : Tetapi dia orangnya datar

Gitu sih gambaran sederhananya. Dari kalimat sederhana itu, kalo imajinasi lu lumayan ‘liaaar’ pasti lu bisa kembangkan jadi cerita yang ‘gemuk’. 

Rencana awal, saya bakal menyelesaikan naskah ini dalam waktu 3 bulan. Kenyataannya ? Luar biasa molor.... 6 bulan baru selesai. Alasannya banyak, mulai dari sibuk ngerjain tugas kuliah, sibuk kerjaan, kepotong lebaran, dan sibuk mikirin kamuuuuuu.... *eh

Tadinya naskah ini bakal cukup 70 halaman saja. Eh, setelah saya kasih page number tau-tau dapet 132 halaman. Mungkin waktu itu saya kesetanan nulisnya... Sempet khawatir, ini naskahnya bakal diterima gak yah kalo ceritanya kelebihan begini. Saya khawatir, soalnya penerbit incaran saya untuk kriteria naskah komedi Cuma 70-100 halaman.

Yang jelas selama proses penyusunan naskah ini saya banyak menemukan hal-hal baru yang patut dipertimbangkan untuk dimasukan ke dalam cerita. Kabar baiknya.. ini cukup membantu untuk mengembangakn cerita dalam naskah ini.

Pertengahan bulan oktober saya berhasil menyelesaikan naskah ini, dan saya beri judul Penyiar Kesasar. Waktu itu saya punya konsep dan sudut pandang tersendiri kenapa judulnya penyiar kesasar. 


Sebelum naskah dikirim ke penerbit, terlebih dahulu saya lakukan proses editing. Total ada 4 kali saya melakukan editing naskah ini. Saat pertama kali, editing berjalan lambat karena naskah yang saya tulis masih sangat kasar. Disitu saya belajar bahwa naskah yang baru selesai ditulis adalah naskah yang paling kasar/jelek. Artinya perlu dihaluskan biar enak dibaca.  Editing kedua masih lumayan lama juga, kadang masih menemui banyak kalimat yang belum ‘renyah’ buat dibaca. Editing ketiga sudah agak mendingan, sekarang bukan lagi editing ceritanya, tapi lebih ke tanda bacanya. Seperti titik, koma, tanda seru, tasydid, fatah, sukun.. *lah

Editing keempat lebih ke finishing touch sebelum dikirim ke penerbit. Saat itu udah mantap dan siap kirim ke penerbit. Lalu awal bulan November saya kirim naskah ini ke Penerbit. Alhamdulillah, akhir bulan November saya dapat kabar naskahnya diterima. 

Yeeeeh buku saya terbit !!  

*histeris sambil pipis di celana*

 Jadi gak pake nunggu 3 bulan saya dapat kabar baik ini. Bejo banget lik...

 Saat naskah saya fix diterima di penerbit akhirnya ada yang harus direvisi dari naskah ini. 

Apa itu Yon..? 

Judul. Ya juduuuul... judulnya harus diganti. 

Kenapa harus diganti..?

Ternyata judul ‘Penyiar Kesasar’ dianggap kurang dekat dengan pembaca. Apalagi target pembaca buku saya ini adalah ababil SMP dan SMA. Akhirnya, pihak penerbit pun harus gonta-ganti, bongkar pasang, jungkir balik, salto tiga kali, dan lompat melalui lingkaran api untuk menemukan judul yang pas. 

Lalu ditemukanlah sebuah judul bernama ‘Jomblosaurus’

*penuh dengan cahaya*

Waooow.. Jomblosaurus. Kenapa Jomblosaurus Yon judulnya ? 

Jujur, itu adalah pertanyaan yang paling banyak orang tanyakan di social media. Bahkan saking penasarannya ada yang sampai nanya gini : “Bang itu buku nyeritain tentang jomblo atau dinosaurus ?”

Denger pertanyaan kayak gitu saya kesel. Dan saya jawab dengan tegas : “Dua-duanya Nyeeet !! disitu bercerita seorang pemuda Jomblo yang akhirnya kawin sama dinosaurus, karena tidak kunjung menemukan pasangan manusia yang pas !!”

Becanda, becanda, becanda.... intinya kenapa judulnya Jomblosaurus. Karena di dalam buku ini cerita jomblonya sudah kelamaan. Saking lamanya seakan-akan jomblonya sudah menjadi fosil, sama kayak Dinosaurus. Nah jadilah Jomblosaurus....! Gitu.. 

Judul jomblosaurus lebih kece kan daripada jomblo bangkotan ?! Cc: yang jomblo. 

Genrenya apa Yon..?

Genrenya komedi personal literatur, biasa  juga dikenal dengan komedi pelit atau non-fiksi komedi. Artinya.... semua yang ada di buku ini adalah pengalaman-pengalaman saya. Sejenis lah sama buku-buku seperti Kambing Jantan, Skripshit, Idol Gagal, Analogi Cinta Berdua, Catatan Dodol Anak Kos, dll. 

Udah segini dulu saja yah ngomongin Jomblosaurus-nya. Kalau penasaran dan pengin tahu lebih banyak isinya, besok kalau sudah terbit beli dan borong bukunya. Insyaallah dapat pahala... 

Sekian dulu, jangan lupa postingan minggu depan : #Seri2 Ngomongin proses menembus penerbit. Pantengin terus blog ini ya..

See u next post...

1 komentar: