Aku
kembali !
Hallo,
selamat pagi ! Assalamualaikum !
Well,
parah kelamaan banget ya aku gak buka blog ini lagi. So sibuk banget. Norak.
Hahaha. Tapi mau sesibuk apapun aku, bagiku blog ini sudah seperti rumah. Rumah,
yang ketika ditinggal sejauh apapun oleh anak ABG labil, dia akan tetep pulang
kalau laper.
Shit,
lama banget gue off. Jari-jemariku sampai agak kaku untuk hanya sekadar
mengetik opening sebuah postingan blog. Kelihatan sekali kalau saya memang
bukan penulis profesional dan selamanya akan begitu mungkin. (Buktinya nulis
buku dua gak laku-laku amat)
Skip.
Asli
gue gak nyangka dengan segala perubahan yang saat ini aku alamin di kehidupan
sekarang. Bener-bener ya yang namanya hidup itu misterius banget. Dulu orang
bebas beraktivitas kemana-mana, sekarang lu enggak. Dulu orang kumpul-kumpul
sesuka hati, sekarang kumpul udah kaya satu jalan untukmenjemput mati. Dulu
masker hanya untuk orang medis, sekarang semua orang dimana-mana memakainya. Dan,
dulu gue susah mati mempertahanin hubungan hampir dua tahun sama seseorang,
sekarang aku nikah sama orang yang baru dikenal hanya 6 bulan.
Hidup.
Sekarang
umurku 26. Iya tua ! mau ape lu ?! Canda tua. Semakin kesini semakin banyak hal
yang aku temui. Fase umur dimana Allhamdulillah aku sudah nemuin pekerjaan yang
gue bisa stay lama disitu. Nemuin pasangan yang pas, atau kata anak zaman
sekarang pasangan yang sefrekuwensi. (Eh bener gak sih nulisnya, mohon
dikoreksi ya ). Dan.. diumur ini Allah ngasih aku amanah anak yang sangat lucu.
Bisa
dibilang alur hidup gue untuk saat-saat ini ya hanya kantor-rumah,
kantor-rumah, kantor-rumah gitu terus sampai kiamat. Jenuh ? Kadang, tapi ya
mau giamana lagi sih. Ada istri yang harus gue nafkahi. Ada anak yang harus
disusui. Ada beras yang harus dibeli. Ada minyak goreng, susu bendera, teh
Jawa, ketjap Kentjana yang harus aku adopsi tiap bulannya. Jiaaah... khas
banget ya problem manusia dewasa. Tapi aku bersyukur banget sih, bagaimanapun
juga ini adalah amanah yang harus gue jaga dan gue syukuri.
Dan bener-bener... gue gak nyangka banget sih
asli aku bakal secepat ini ngerasain fase ini. Padahal due gue zaman masih
kuliah, zaman bapak masih hidup. Aku berkelakar sama bapak “Pak, aku besok
nikah umur 27 aja lah.” “Ya terserah kamu, kan kamu yang jalanin.” Jawab bapak
tenang. Lalu umur 25 gue udah kawin. Nyesel gue....
Harusnya
umur 21 nikahnya.
Canda.
Serius
deh banyak banget hal-hal yang gue gak nyangka sebelumya deh. Termasuk nih
jarak gue nikah dengan my-ex itu hanya hitungan hari. Gak ada angin, gak ada
hujan, gak janjian, gak lomba cepet-cepetan. Hitungan hari. Seneng aja gitu
lihatnya. Kita sama-sama sudah menemukan orang yang tepat, setelah sekian
luka-luka lama yang mungkin belum mengering. Tapi semoga itu adalah obat.
Amiin.
Kerjaan.
Juga apalagi, abdi negara adalah hal yang paling gak nyangka bakal gue dapetin.
Kuliah empat tahun, lulus masih moratorium, yang artinya bener-bener gak ada
kesempatan untuk nyoba bersaing. Wiyata 4 tahun, lalu ada pengumuman
recruitment dan gue nyoba untuk pertama kalinya dengan sistem seketat itu Dan gue
harus bersaing head to head dengan cewe sekelas gue waktu zaman kuliah, dan dia
secara prestasi akademik selalu ada di atas gue, rajin, ulet, bertanggung
jawaban dengan kerjaan berbanding terbalik dengan gue, lalu gue yang Lulus.
Udah. Antara seneng dan sedih bahwa gue lulus dengan sekaligus mengubur mimpi
teman gue sendiri. Hidup orang dewasa memang keras.
Gak
ada yang nyangka bakal seperti ini bener-bener deh
Banyak
banget hal-hal lain yang mungkin akan jadi berlembar-lembar halaman untuk gue
menceritakan hal-hal tak terduga di kehidupanku sekarang. Dan.. saat di fase
inilah gue mulai mengalami jenuh bersosial media. Saat dimana gue membuka
sosial media hanya untuk sekadar melihat postingan berita, gosip artis pelakor,
ujaran kebencian, postingan hoax, dan postingan jokes bapak-bapak di grup
whatsapp keluarga. Semenjenuhkan itu teman-teman. Makannya gue sekarang jarang
banget yang namanya post status di sosmed yang circel gue gak aktif-aktif amat
disitu.
Tapi
dari sekian hal yang menjenuhkan itu satu hak yang masih gue nikmati dari
sosial media yang sejak 2009 sudah gue buat adalah; aku melihat banya
teman-temanku dan orang-orang yang pernah dekat denganku kini sudah bertumbuh
dengan baik dengan kehidupannya masing-masing. Saya sering senyum-senyum
sendiri melihat postingan mereka, sekadar memberikan like pada postingan mereka
seakan ingin menunjukan bahwa aku sangat senang dengan pencapainmu sekarang.
Iya sekadar like, karena kolom comment tiba-tiba menjadi wadah yang
terlalu canggung untuk dituliskan untuk orang-orang yang sudah lama tidak
berkabar.
Praktis
bisa dibilang hampir bisa dipastikan beranda sosial mediaku sekarang dipenuhi
postingan teman-teman yang menikah, memiliki anak, wisuda untuk jenjang kuliah
yang kedua, mendapatkan pekerjaan yang nyaman, dan hal-hal kebanggaan manusia
dewasa lainnya. Semua postingan mereka seketika membuat segala bayangan masa
lalunya sudah hilang seketika. Bahwa masa lalu hanya tinggal sejarah. Segala khilaf
dan salah sudah mendapatkan maaf. Karena melihat mereka menemukan kebagiannya,
aku juga ikut kesawaban bahagianya mereka.
Sesederhana
itu teman-teman.
Aku
kira tulisanku ini ngalor-ngidul gak karuan ya. Harap maklum sudah
saking lamanya gue gak nulis. Sekarang aku ingin mulai memberanikan diri mulai
menulis lagi. Aku belum mau terburu-buru terobsesi menulis buku lagi. Malu,
menulis blog saja masih terbata-bata gini. Hikz
Baiklah
anggap saja ini pemansan. Dari sekian banyak tulisan-tulisan yang mungkin
kedepan akan saya lakukan. Semoga. Akhir kata, lewat blog ini aku juga ingin
berkabar kepada para pembaca setiaku tentang kehidupanku sekarang.
Iya,
untuk para pembaca setiaku. Tidak khusus dan tidak istimewa untuk siapa.Tulisanku
berhak dibaca oleh siapapun dan dengan tanpa ada tendensi apapun. Sekian.
Wassalamualaiakum ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar